Tampil dalam JaMu 2025 di India, Sanggar Seni Pusako Panai Sijunjung "go internasional"
(ANTARA) - Berikan yang terbaik pada kerja dan karyamu, maka dunia juga akan merespon dengan baik.
Sanggar Seni Pusako Panai, Sijunjung, Sumatera Barat membuktikan hal itu. Proses koreografi tari tradisi yang serius, latihan yang disiplin dan kontiniu, membuat garapan dari sanggar tersebut terjaga dari segi kualitas.
Mereka percaya, kualitas itu adalah promosi terbaik ketika tampil pada berbagai ajang dan festival yang diadakan di Sumatera Barat.
Meski secara geografis, letak sanggar itu jauh dari pusat pemerintahan provinsi, namun ternyata, karena kualitasnya, tetap terpantau "radar".
Rezalahardo (43) lulusan Sastra Daerah Fakultas Sastra Unand (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) yang saat ini bekerja di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatera Barat, menjadi salah seorang penonton yang merasa puas saat menyaksikan penampilan Sanggar Seni Pusako Panai.
Ia pertamakali melihat pertunjukan tari tradisi Sanggar Pusako Panai saat Festival Alek Mandeh di Perkampungan Adat Sijunjung pada 2024. Dalam festival yang fokus pada pelestarian budaya matrilineal Minangkabau itu, ia terpukau dengan kualitas yang ditampilkan oleh para penari dari Sanggar Pusako Panai.
Garapan tari itu lama terbayang dalam ingatannya. Ia menilai garapan tari seperti itu sangat laik untuk diangkat di tingkat nasion bahkan internasional.
Maka tidak heran, saat seorang sahabatnya, Dian Hayati Syamsuir Kibe di Konsulat Jendral Republik Indonesia di Mumbai India bertanya tentang sanggar tari dari Ranah Minang yang bisa direkomendasikan untuk memeriahkan acara Jakarta Mumbai Update (JaMU) 21 Agustus 2025 di Mumbai, India, ia langsung merekomendasikan Sanggar Pusako Panai.
Apalagi ternyata, setelah ditelusuri, Sanggar Pusako Panai juga tidak terlalu asing dengan penampilan di luar negeri. Sebelumnya sanggar itu juga pernah tampil di Thailand.
Setelah beberapa korespondensi, dengan mengirimkan beberapa hasil garapan, proses latihan dan pertunjukan yang pernah dilakukan sanggar, Konsul Jendral Republik Indonesia untuk India, Edy Wardoyo berhasil diyakinkan untuk menampilkan garapan sanggar itu di panggung internasional.
Sanggar kemudian mengirimkan 10 orang ke India. Masing-masing Ny Nedia Fitri Benny Dwifa (pembina), Rezalahardo (manager) dan para penari yaitu Edo Novriadi, Abd. Rohman Hasan, Adeeba Alhusna Abeia, Aisha Rivana, Suci Oktaviani, Rizqia Azzahhara, Nova Nursafitri, Viola Cantika Efendi.
Hasilnya, Sanggar Pusako Panai mampu memberikan pertunjukan terbaik dalam Jakarta Mumbai Update (JaMU) 21 Agustus 2025. Bahkan aksi menari di atas pecahan kaca yang ditampilkan memukau seluruh hadirin.
Pertunjukan yang memukau itu membuat KJRI Mumbai memboyong Sanggar Pusako Panai untuk tampil pada beberapa kegiatan di kampus-kampus ternama di India.*